Minggu, 11 September 2011









Bagaimana kita tahu bahwa Alkitab itu benar?



Ratusan buku telah ditulis mengenai bukti-bukti pengilhaman ilahi Alkitab, dan bukti-bukti ini sangat banyak dan bervariasi. Sayangnya, kebanyakan orang tidak pernah membaca satu buku pun mengenai topik ini. Bahkan, tidak banyak yang membaca Alkitab itu sendiri! 
The Holy Bible. Photo copyrighted. Courtesy of Eden Communications.Jadi, banyak orang terpengaruh oleh gambaran populer yang keliru bahwa Alkitab mengandung banyak kekeliruan dan tidak lagi bermanfaat bagi kehidupan modern kita.
Namun para penulis Alkitab berulangkali menyatakan bahwa mereka menyampaikan Firman Allah itu sendiri, yang sama sekali tidak mengandung kesalahan dan memiliki otoritas. Sangatlah menakjubkan jika seorang penulis mengatakan hal tersebut, dan jika 40 orang penulis Kitab Suci dengan keliru mengklaim hal tersebut, maka pastilah mereka semua berdusta atau tidak waras atau keduanya.
Namun di pihak lain, jika kitab yang teragung dan paling berpengaruh di sepanjang zaman, yang mengandung kesusastraan yang sangat indah dan tuntunan moral yang paling sempurna yang pernah disusun, ternyata ditulis oleh para penipu fanatik, maka harapan apa yang masih tersisa dalam usaha menemukan arti dan tujuan hidup di dunia ini?
Jika seseorang dengan sungguh-sungguh menyelidiki bukti-bukti alkitabiah ini, ia akan menemukan bahwa klaim pengilhaman ilahi tersebut (yang dinyatakan lebih dari 3.000 kali dengan berbagai cara) sangat bisa dibenarkan.

Nubuat Yang Digenapi

Bukti mengagumkan tentang nubuat yang digenapi hanyalah salah satunya. Ratusan nubuat di dalam Alkitab telah digenapi, secara spesifik dan mendetail, seringkali lama setelah penulis nubuat tersebut meninggal.
Contohnya, Daniel meramalkan pada tahun 538 SM (Daniel 9:24-27) bahwa Kristus akan datang sebagai Juru Selamat dan Raja Israel yang dijanjikan 483 tahun setelah Raja Persia mengijinkan orang-orang Yahudi membangun kembali Yerusalem, yang pada saat itu masih berupa reruntuhan. Nubuat ini, dengan jelas dan pasti, digenapi beberapa ratus tahun kemudian.
Banyak nubuat yang berkenaan dengan berbagai bangsa dan kota yang dengan berjalannya sejarah secara umum, digenapi semuanya secara literal. Lebih dari 300 nubuat digenapi oleh Kristus sendiri pada kedatangan-Nya yang pertama. Nubuat lain berhubungan dengan penyebaran kekristenan, agama-agama palsu, dan pokok-pokok lainnya.
Tidak ada kitab kuno maupun modern lain yang serupa dengan kitab ini. Nubuatan-nubuatan yang samar-samar dan biasanya keliru dari orang-orang seperti Jeanne Dixon, Nostradamus, Edgar Cayce, dan yang lainnya sama sekali tidak dapat dimasukkan dalam kategori yang sama.

Ketepatan Sejarah Yang Unik

Ketepatan sejarah dalam Kitab Suci menempatkannya dalam kelas tersendiri, jauh lebih superior dibandingkan tulisan-tulisan Mesir, Asyur dan bangsa-bangsa kuno lainnya. Peneguhan arkeologi atas catatan Alkitab sepanjang abad 20 demikian banyaknya. Dr. Nelson Glueck, yang barangkali adalah ahli arkeologi Israel terbesar di jaman modern ini, mengatakan:
“Tidak ada penemuan arkeologi yang menyanggah suatu pernyataan Alkitab. Banyak penemuan arkeologi yang telah meneguhkan, baik secara garis besar maupun rinci, berbagai pernyataan sejarah di dalam Alkitab. Dengan cara serupa, tinjauan yang sesuai atas pernyataan Alkitab seringkali membawa pada penemuan yang mengagumkan.”

Ketepatan Ilmiah

Bukti penyataan ilahi yang mengagumkan lainnya diperlihatkan dalam banyaknya prinsip-prinsip ilmu pengetahuan modern yang dicatat sebagai fakta-fakta di dalam Alkitab jauh sebelum para ilmuwan meneguhkannya secara eksperimen. Beberapa hal diantaranya:
Tentu saja semua hal ini tidak diungkapkan dalam bahasa teknis ilmu pengetahuan modern, melainkan dalam ungkapan pengalaman hidup manusia sehari-hari. Namun demikian, semuanya sangat sesuai dengan fakta-fakta ilmu pengetahuan modern.
Penting dicatat bahwa tidak ada kekeliruan nyata yang pernah ditunjukkan di dalam Alkitab, baik mengenai ilmu pengetahuan, sejarah atau pokok lainnya. Memang banyak kekeliruan yang sudah diklaim orang, namun para ahli Alkitab selalu mampu menyajikan penyelesaian yang masuk akal atas semua masalah yang muncul.

Struktur Yang Unik

Struktur Alkitab yang mengagumkan juga perlu ditekankan. Meskipun Alkitab merupakan kumpulan dari 66 buah kitab, yang ditulis oleh 40 penulis atau lebih dalam rentang waktu 2000 tahun, namun Alkitab tetap merupakan satu Kitab, yang memiliki kesatuan dan konsistensi sempurna di setiap bagiannya.
Para penulis Alkitab, pada saat menuliskan kitabnya, tidak memiliki bayangan bahwa pesan mereka pada akhirnya akan dikumpulkan menjadi sebuah Kitab seperti ini, namun demikian semuanya tersusun rapi dan menyampaikan tujuan uniknya sendiri sebagai sebuah komponen dari keseluruhannya. Setiap orang yang mempelajari Alkitab dengan sungguh-sungguh pada akhirnya akan menemukan pola struktur dan matematis yang mengagumkan yang terjalin di setiap bagiannya, dengan keterkaitan dan simetri yang tidak dapat dijelaskan sebagai sesuatu yang bersifat kebetulan belaka atau yang dengan sengaja disusun demikian.
Satu-satunya tema Alkitab yang secara konsisten dikembangkan dengan agung dari Kejadian sampai Wahyu adalah karya Allah yang besar dalam penciptaan dan penebusan segala sesuatu, melalui Anak-Nya yang tunggal, Tuhan Yesus Kristus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar